Setiap orang pada dasarnya ingin menghindari stress. Meskipun, pada kenyataannya, selalu ada hal yang membuat kita stress dalam kehidupan sehari-hari.
Terlebih beberapa bulan terakhir ini, saat situasi berubah-ubah dengan sangat cepat. Belum sempat mengantisipasi perubahan yang satu, perubahan lain telah terjadi lagi.
Reaksi orang terhadap perubahan tersebut ternyata berbeda-beda. Stress dalam porsi yang berbeda-beda akan hadir, dan setiap individu pun menyikapinya dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang menyikapi secara adaptif, ada pula yang menyikapi secara mal-adaptif.
Demikian yang disampaikan Fauziah Zulfitri dalam pembukaan sesi Group Coaching INSIGHT Indonesia, Kamis 12 Juni 2020 yang membahas topik Stress Management.
Sesi Group Coaching ini berlangsung secara online dengan durasi 120 menit, diikuti oleh 15 peserta yang dibagi ke dalam 3 kelompok. Para peserta difasilitasi oleh 3 professional coach yang merupakan tim dan Associate INSIGHT Indonesia, yaitu Yenny Ramli, Fransiska Amir, dan Jihan Afandy.
Online Group Coaching adalah salah satu bagian dari program INSIGHT Online Solutions, yang in sya Allah akan diselenggarakan secara rutin untuk umum, dan akan membahas isu-isu yang menjadi trend.
Pada sesi Stress Management Group Coaching kali ini, peserta mendapatkan insight tentang kesyukuran, dan bahwa setiap peristiwa yang menyebabkan stress pada dasarnya adalah sebuah pembelajaran yang memiliki banyak hikmah di baliknya.
Beberapa ulasan mengenai pengalaman coaching peserta dapat Anda baca di blog berikut :
Cici Desri Dawiah Lendyagasshi Fillyawie Eryvia Dewi Rieka Icha Unga Abby Onety Mugniar
View this post on Instagram
Jumat pagi ini diajakin sharing sama kak @e_maronie tentang “Stress Management for Your Wellbeing” bersama @insightgroupid Stress banyak bgt pemicunya, tapi banyak dari kita yang kurang menyadari, yang pda akhirnya stress tsb terakumulasi dan meledak. . Minimal kita kenali gejala stress yang muncul, baik secara fisiologis seperti sulit tidur, sakit kepala, tegang, dan lainnya. Atau secara Psikologis spt cemas & mudah marah, nah??? . Pagi ini, aku diajak untuk bijak mengelola stress dengan cara mengarahkannya pada hal positif. Ada 2 kecenderungan cara yang dilakukan saat kita stress: . – adaptif, upaya mengarahkan stress pada hal yang lebih baik, misalnya daripada ngomel di rumah mending cari cara supaya stress hilang, masak lah, nonton film lucu lah, atau melakukan hal yang bikin kita happy. . – maladaptif, upaya yang kurang efektif saat mengatasi stress, cenderung merugikan diri sendiri dan menimbulkan masalah baru, spt marah2, makan unhealthy food bahkan melakukan self harm. Apa yang kamu lakukan saat merasa tertekan atau stress? . #cicidesricom #stressmanagement #selfharm #copingstress #insightindonesia #lifestyleblogger #stressfree #releasestress #clozetteid
A post shared by Cicidesri (@cicidesri) on Jun 11, 2020 at 9:09pm PDT
View this post on Instagram
. STRESS Sebuah kata yang bagi sebagian besar orang, termasuk saya, berkonotasi negatif. Tapi, setelah mengikuti Online Group Coaching via ZOOM, bertajuk Stess Management for Your Wellbeing yang diadakan oleh INSIGHT INDONESIA, dan difasilitasi langsung oleh Coach Ochy (Fauziah Zulfitri) beserta para profesional coach lainnya, yakni Yenni Ramli, Fransiska Amir dan Jihan Afandi, pada hari Jum'at tanggal 12 Juni 2020 lalu, saya dapat ilmu baru lagi tentang stress, khususnya cara mengelolanya . Menyibukkan diri dengan segala macam kegiatan, adalah cara saya mengatasi stress. Salah satunya dengan edit foto seperti yang kamu lihat di slide # 1 ? . So, kalo kamu pengen tau lebih banyak tentang stress dan cara mengelolanya, biar selalu sehat, Baca aja selengkapnya di blog saya yaa. Linknya bisa kamu klik di bio ? . #blog #emaronie #stayathome #dirumahaja #dirumahsaja #coronavirus #corona #viruscorona #covid19 #covid19disease #pandemic #updateblog #bloggermakassar #insightindonesia #onlinelearning #stressmanagement #photoedited #coachochy
A post shared by Eryvia Maronie (@e_maronie) on Jun 18, 2020 at 8:31am PDT
View this post on Instagram
Dear Temans, Apa yang kalian rasakan setelah tiga bulan stay at home karena pandemi corona? Mungkin ada yang merasa biasa-biasa saja, merasa menjalani hari apa adanya. Tapi, ada juga yang mulai merasa stres, sakit kepala, susah tidur, susah makan dan gejala lainnya. Jadi, kita harus mengenali gejala stres yang terjadi pada diri kita. Bagaimanapun perasaan kita terhadap corona ini mungkin saja kita kurang menyadari bahwa kita sebenarnya mengalami gejala stres! Karena gejala stres pada setiap orang dan cara menghadapinya atau coping bisa berbeda-beda. Yang aku rasakan, aku mudah khawatir, terkadang aku mager melakukan suatu hal dan hanya ingin berbaring di tempat tidur seharian. Yang paling terasa, aku jadi banyak makan! Rasanya mulut ini ingin terus mengunyah dan mengunyah! Bayangkan, kalau keinginan ini dituruti aku bisa sebesar gajah setelah pandemi usai! Huhu. Alhamdulillah, beberapa waktu lalu aku diajak saudaraku tercinta Kak Eryvia Maronie, blogger hits dari Makassar untuk mengikuti kelas Manajemen Stres yang diadakan secara online oleh @insightgroupid sebuah lembaga konsultan ternama yang berkantor di Makassar. Ingin tahu lebih lanjut? Baca artikelnya di www.dewirieka.com ya! #ManajemenStres #MomBlogger #PositiveVibes #SelfLove #SemangatSehat
A post shared by Dewi Rieka (@dedew_writer) on Jun 19, 2020 at 1:55am PDT
View this post on Instagram
Kalau dulu, bisa seperti ini. Ketemuan, diskusi, sekaligus kopdar. Sekarang harus menahan diri dulu, membiarkan si corona berlalu dulu. Jangankan new normal, zona kami masih merah, jangan sampai berubah jadi hitam. Jadi harus bertahan #dirumahsaja dulu bagi yang memang bisa bekerja dari rumah seperti kami, para bloger. Jangan sampai stres melanda. Harus diantisipasi sebisa mungkin. Jadi ingat percakapan dengan seorang kawan … “Saya sekarang sedang menolak stres. Tiap hari saya doktrin diriku supaya ndak stres,” kata saya kepada seorang teman melalui percakapan Whatsapp. Kami sedang membicarakan soal kesehatan mental masing-masing. Sekarang ini saya memang sedang dalam masa mengelola atau manajemen stres. Begitu banyak masalah bermunculan. Baik yang memang sudah ada sebelum pandemi dan yang muncul bersamaan dengan meluasnya pandemi. Kalau mau dipikir semua bisa bikin stres berkepanjangan. Kalau sekira 2 – 3 bulan lalu saya gampang stres terhadap sikap sekeliling menghadapi pandemi. Sekarang saya tak mau lagi. Bisa-bisa imunitas saya turun padahal kan lagi butuh-butuhnya imunitas sekarang ini. “Bukan cuma doktrin, kita juga butuh stress release,” kata kawan saya lagi. “Iya, saya punya stress release. Saya cukup dibiarkan menulis saja. Menulis jadi stress release bagi saya. Kalau ndak menulis saya bisa uring-uringan hahaha,” ucap saya. Sejak dulu, bagaimana mengelola psikis, termasuk manajemen stres, self healing, kesehatan mental, dan semacamnya menjadi topik yang menarik bagi saya. Ketertarikan itulah yang membawa saya mengikuti sesi coaching di event Stress Management for Your Wellbeing yang berlangsung pada 12 Juni lalu. Selengkapnya ada di blog saya. Bisa copas link: https://www.mugniar.com/2020/06/manajemen-stres-ala-insight-indonesia.html Atau cari postingan tanggal 14 Juni di blog mugniar.com. Oya foto berasal dari pengurus @bloggermakassar #manajemenstres #mengelolastres #stressmanagement #bloggermakassar #bloggerindonesia #updateblog
A post shared by Mugniar (@mugniar) on Jun 15, 2020 at 8:06am PDT
View this post on Instagram
::BERDAMAI DENGAN DIRI:: There is a saying: yesterday is a history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. That is why is called the "present". (Master Shifu, KUNGFU PANDA) ? . . . Saat tersadar bahwa kita hidup di masa sekarang, maka setiap nafas yang kita hirup dan embuskan, setiap langkah yang kita ayunkan, akan dapat kita lakukan dengan rasa damai, ceria, dan tenang. . . Alhamdulillah, sungguh Allah maha baik atas segala ketetapan-Nya. Baru saja teman tim penelitian mengabarkan bahwa Elisa kit yg tertahan di Singapura efek dr Pandemi, akhirnya sudah sampai setelah penantian berbulan-bulan, namun sampel buibu hamil kami belum bisa running, karena laboratorium RS masih terfokus pd sampel pasien Covid-19. Kecewa? iya, sedih? tentu saja, Stres? Wah, jangan ditanya, kepala terasa dikerumuni semut, Iyyaa..semut marabunta (geli sih nggak, rasa-rasa dikuliti iyaa. ?). Selang beberapa jam, Alhamdulillah ala kulli hal, makasih banyak Kak @e_maronie yang saat itu mengajak saya untuk mengikuti kelas @insightgroupid , temanya "STRESS MANAGEMENT FOR YOUR WELLBEING". Selama sesi diskusi berlangsung, saya hanya sanggup tertegun, sambil mbatin wah..kok gua banget inii, mau nangis tp segan, pun saya sangat menikmati paparan-paparan materi dr para Coach @insightgroupid . Apalagi saat peserta diskusi dibagi ke grup kecil, rasanya mau curhat kan semua-muanya. Makasih Coach Chika @fransiskaamir (ingin peluk)? . I am too much excited. MasyaAllah ? . . . Kita sudah cukup lelah dengan segala hiruk pikuk situasi dan kondisi selama pandemi ini, mari berdamai, teman! Dengan begini, semoga kita tetap semangat menjalani hari-hari dengan produktif, bahagia dan stay waras. ? Ditunggu sesi-sesi amazing selanjutnya @insightgroupid ☺☺☺ #manajemenstress #wellbeing #balance #movement #harmony #berdamaidengandiri #insightgroup
A post shared by Khaerunnisa El-Said (@icha_elsaid) on Jun 19, 2020 at 5:09am PDT
Like!! Great article post.Really thank you! Really Cool.